kala salju menutupi pucuk-pucuk musim semi
dan kunang-kunang mencium kuncup mawar disiang bolong
kau meramu dunia dalam semu;
melonggarkan dekapan dalam malam tak berdetik
lalu memancar sendiri bak rembulan di Rembang pagi
Apakah tidak rancu menawarkan rindu?
angin laut meniupkan seribu butiran salju ke pantai
seiring melodi tak berpelantun disenandungkan
lalu hujan berlari ke kutub-kutub bumi
kau meracik angan dalam emoticon
lau menegak anggur-anggur Proserpin
Apakah tidak geli menjajakan hasrat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar